Dalam beberapa tahun terakhir, dunia banyak mendengar nama ISIS melalui berbagai pemberitaan internasional, konflik perang, hingga analisis geopolitik. Kelompok ini dikenal karena tindakan kekerasan, propaganda digital, dan upaya mendirikan wilayah kekuasaan melalui cara ekstrem. Namun, banyak orang masih bertanya: Apa sebenarnya ISIS itu? Bagaimana kelompok ini muncul? Mengapa mereka menjadi sorotan global?
Untuk memahami fenomena ini, kita perlu melihat akar sejarahnya, ideologi yang dianut, jaringan organisasi, hingga dampaknya terhadap dunia modern.
1. Apa Itu ISIS?
ISIS adalah singkatan dari:
- Islamic State of Iraq and Syria (Negara Islam Irak dan Suriah)
Terkadang juga ditulis sebagai ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant).
Dalam bahasa Arab, kelompok ini menyebut dirinya:
- Daulah Islamiyah (الدولة الإسلامية)
Namun, penting ditegaskan bahwa sebagian besar negara di dunia dan mayoritas umat Islam tidak mengakui legitimasi klaim mereka sebagai negara atau sebagai representasi ajaran agama.
Secara umum, ISIS dikategorikan oleh berbagai lembaga internasional sebagai:
- Kelompok ekstremis bersenjata
- Organisasi teroris global
- Entitas politik radikal yang menggunakan kekerasan
2. Asal Mula dan Latar Belakang Terbentuknya ISIS
ISIS tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang dari kelompok yang sudah ada sebelumnya. Jejak awalnya dapat ditelusuri pada:
✔ Al-Qaeda in Iraq (AQI)
Didirikan oleh Abu Musab al-Zarqawi pada awal 2000-an, terutama setelah invasi Amerika Serikat ke Irak pada 2003.
Setelah Zarqawi tewas pada tahun 2006, kelompok ini berganti struktur dan nama menjadi:
✔ Islamic State of Iraq (ISI)
Kelompok ini masih aktif, namun kurang dikenal secara global.
Perubahan besar terjadi setelah konflik Suriah pecah pada 2011. Perang saudara memberikan ruang bagi kelompok militan untuk tumbuh, bersenjata, dan menguasai wilayah.
Pada tahun 2013–2014, kelompok ini kemudian mengumumkan nama baru:
✔ ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)
Pada puncaknya tahun 2014, ISIS berhasil menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah dan mengumumkan pembentukan kekhalifahan.
3. Ideologi ISIS
ISIS mengusung ideologi yang sangat radikal dan ekstrem, berlandaskan interpretasi tertentu terhadap agama dan politik. Ciri ideologinya antara lain:
- Menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan politik
- Tidak mengakui sistem pemerintahan modern
- Menolak perbatasan negara yang dibuat setelah Perang Dunia
- Mewajibkan penerapan hukum versi mereka di wilayah kekuasaan
Namun yang perlu digarisbawahi, mayoritas ulama dan organisasi keagamaan dunia menolak keras ajaran ISIS karena dianggap bertentangan dengan prinsip moral, kemanusiaan, dan ajaran agama yang sebenarnya.
4. Struktur Organisasi ISIS
ISIS memiliki struktur organisasi yang lebih terpusat dibanding jaringan ekstrem lainnya. Beberapa divisi utamanya meliputi:
| Struktur | Fungsi |
|---|---|
| Pemimpin (Khalifah) | Jabatan tertinggi yang mengatur visi dan strategi |
| Dewan Shura | Penasehat dan pembuat keputusan |
| Divisi Militer | Mengatur operasi perang |
| Divisi Media | Propaganda dan rekrutmen online |
| Divisi Administrasi | Pajak, hukum internal, dan kontrol wilayah |
Tidak seperti kelompok lainnya yang tersebar, ISIS berupaya membangun struktur layaknya negara.
5. Metode Ekspansi dan Propaganda
Salah satu alasan ISIS dikenal luas adalah kemampuan mereka menggunakan teknologi digital.
ISIS memanfaatkan:
- Media sosial
- Video propaganda
- Forum digital
- Platform pesan terenkripsi
Konten mereka sering menyasar:
- Pemuda yang kecewa dengan kondisi politik
- Individu yang merasa terasing
- Kelompok simpatisan ekstrem
Propaganda ini memicu munculnya sel lokal dan simpatisan di beberapa negara.
6. Konflik dan Operasi Militer Melawan ISIS
Setelah kelompok ini mengumumkan kekhalifahan pada 2014, banyak negara bersatu untuk melawan mereka. Koalisi internasional dipimpin oleh Amerika Serikat, dengan dukungan:
- Irak
- Kurdi (Peshmerga)
- Pasukan Suriah tertentu
- NATO dan beberapa negara Eropa
- Negara kawasan Timur Tengah
Pada tahun 2017–2019, wilayah yang diklaim ISIS mulai runtuh dan banyak pemimpin utamanya tewas atau tertangkap.
7. Apakah ISIS Sudah Berakhir?
Meskipun kekuasaan teritorialnya hilang, ISIS belum sepenuhnya punah. Kelompok ini berubah strategi:
- Dari organisasi berbasis wilayah
➡ menjadi jaringan sel bawah tanah - Beralih ke taktik serangan kecil
➡ seperti bom bunuh diri dan sabotase - Membangun cabang internasional
➡ misalnya di Afrika, Afghanistan, dan Asia Selatan
Beberapa kelompok cabang kini menggunakan nama ISIS-K, ISIS-W, atau IS-CS tergantung wilayah.
8. Dampak ISIS Terhadap Dunia
Keberadaan ISIS membawa perubahan besar pada banyak aspek global, antara lain:
🟣 Kebijakan keamanan internasional
Banyak negara memperketat:
- Keamanan bandara
- Sistem pengawasan digital
- Aturan perjalanan internasional
🟣 Perubahan geopolitik
Konflik ini memengaruhi hubungan negara besar di Timur Tengah dan Barat.
🟣 Respons dunia Islam
Banyak lembaga keagamaan internasional menegaskan kembali nilai kemanusiaan dan perdamaian, karena tidak ingin ajaran agama dipersepsikan melalui tindakan kelompok ekstrem.
Kesimpulan
ISIS adalah kelompok ekstremis modern yang muncul dari konflik politik, campuran ideologi radikal, dan situasi instabilitas di Timur Tengah. Meskipun pernah menguasai wilayah besar dan memiliki pengaruh global, kekuatan teritorialnya kini melemah akibat operasi militer internasional.
Namun, sebagai ideologi dan jaringan, ISIS masih menjadi tantangan bagi keamanan global dan konflik geopolitik modern. Perang melawan ekstremisme bukan hanya persoalan militer, tetapi juga pendidikan, diplomasi, dan pendekatan sosial.
Bagaimana menurut Anda — apakah ideologi ekstrem seperti ISIS dapat hilang sepenuhnya, atau hanya berubah bentuk mengikuti zaman?
Silakan tinggalkan pandangan Anda di kolom komentar. 💬